PERKEMBANGAN ILMU BARU TENTANG
KEPERAWATAN IMOGENE KING
Di susun
oleh:
KELOMPOK
8 IMOGENE KING
AKADEMI KEPERAWATAN LUMAJANG
2012
KATA PENGANTAR
Bismillahhirahmanirrohim.
Puji
syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan kesehatan sehingga
kami peserta OPSPEK dapat menyelesaikan tugas OPSPEK Akademi Keperawatan
Lumajang dengan baik.
Tak
lupa kami ucapkan terima kasih kepada dewan pembimbing yang telah memberikan
pengarahan sehingaa kami dapat menyelesaikn tugas ini dengan baik.
Akhirnya
penulis memohon taufiq dan hidayah-Nya semoga penelitian ini dapat berguna bagi
semua orang, namun kekurangan pasti ada,untuk itu kritik dan saran sangat saya
harapkan.
Lumajang,
29 Agustus 2012
DAFTAR ISI
Kover.........................................................................................................................
i
Kata pengantar...........................................................................................................
ii
Daftar
Isi.................................................................................................................... iii
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar belakang................................................................................................
- Rumusan masalah...........................................................................................
- Tujuan penulisan............................................................................................
BAB
II TINJAUAN PUSTAKA
1. Riwayat Hidup King..................................................................................
2.
THEORY OF GOAL ATTAINMENT (1971)\........................................
BAB
III PEMBAHASAN
1. Latarbelakang kehidupan IMOGENE KING...........................
2. Sumber-sumber Teoritis.............................................................................
3. Penggunaan bukti empiris..........................................................................
4. Konsep dan definisi...................................................................................
5. Bentuk Logika...........................................................................................
6. Penerimaan oleh komunitas perawatan......................................................
7. Pengembangan lebih lanjut........................................................................
8. Tinjaun kritis..............................................................................................
BAB
IV PENUTUP
- Kesimpulan....................................................................................................
- Saran..............................................................................................................
Daftar Pustaka...........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
- LATAR BELAKANG
Perkembangan
keperawatan di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh perkembangan keperawatan
secara global. Dengan jelas dapat diamati bahwa secara berkelanjutan keperawatan
di Indonesia mengalami perkembangan yang pesat, baik dibidang pendidikan maupun
di tatanan praktek keperawatan. Pada masa lalu keperawatan dilakukan lebih
berdasarkan intuisi dan tradisi sehingga keperawatan dianggap hanya sebagai
kiat tanpa komponen ilmiah dan landasan keilmuan yang kokoh.
Salah satu komponen penting pengembangan disiplin keperawatan adalah riset keperawatan, karena riset keperawatan sangat diperlukan untuk menyelesaikan masalah keperawatan dan mengembangkan atau menvalidasi teori yang sangat dibutuhkan sebagai landasan dalam praktek keperawatan serta pengembangan tubuh ilmu pengetahuan keperawatan (Body of Knowledge).
Salah satu komponen penting pengembangan disiplin keperawatan adalah riset keperawatan, karena riset keperawatan sangat diperlukan untuk menyelesaikan masalah keperawatan dan mengembangkan atau menvalidasi teori yang sangat dibutuhkan sebagai landasan dalam praktek keperawatan serta pengembangan tubuh ilmu pengetahuan keperawatan (Body of Knowledge).
Masalah yang muncul
adalah apabila peneliti kurang tepat dalam menyusun kerangka kerja teori/konsep
sesuai dengan variabel yang akan diteliti, sehingga hasil penelitian akan
kurang bermakna dalam perkembangan tubuh ilmu pengetahuan keperawatan (Body of
Knowledge) dan akan mempengaruhi penerapannya dalam praktek keperawatan.
Untuk menghindari hal
tersebut, sebelum suatu teori diterapkan pada praktek keperawatan tertentu dan
dipergunakan peneliti sebagai kerangka kerja teori/konsep dari suatu riset
keperawatan, sangat perlu terlebih dahulu dilakukan Theory Analysis. Pada
dasarnya Theory Analysis mempunyai prosedur antara lain origins, meaning,
logical adequacy, usefulness, generalizability, parsimony dan testability yang
bertujuan untuk mengetahui kelebihan, keterbatasan dan manfaat dari teori
tersebut sehingga dapat dipertimbangkan untuk tambahan pengujian atau validasi.
Dalam tulisan ini
mencoba untuk menyajikan hasil analisa Theory of Goal Attainment yang
diperkenalkan oleh Imogene M. King pada tahun 1971. Teori pencapaian tujuan
merupakan teori yang bersifat terbuka dan dinamis, dengan sembilan konsep utama
yang meliputi interaksi, persepsi, komunikasi, transaksi, peran, stress, tumbuh
kembang, waktu dan ruang (Marriner, A. 1986).
2 RUMUSAN MASALAH
1.
Apakah yang dimaksud
dengan model praktik keperawatan dan apakah tujuan teori dan model keperawatan?
2. Bagaimanakah karakteristik teori Imogene
King tentang keperawatan dan apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi teori keperawatan?
3. Bagaimanakah pandangan Imogene King
tentang model konsep dan teori keperawatan?
3. TUJUAN
PENELITIAN
1. Mengetahui model praktik keperawatan dan tujuan
teori dan model keperawatan.
2. Mempengaruhi teori keperawatan.
3. Mengetahui pandangan Imogene King tentang model
konsep dan teori keperawatan.
4. Mengetahui
latar belakang kehidupan dan prestasi-prestasi yang di raih Imogene King.
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA
- Riwayat Hidup
Imogene King lahir pada tahun 1923. Dia lulus dari St John's Hospital School
of Nursing tahun 1945 dengan gelar di bidang keperawatan dan memperoleh gelar Bachelor of Science dari St Louis University.
Pada tahun 1948 dalam bidang
keperawatan mendapat gelar Master of Scienc. Pada
tahun 1961. Imogene lulus dengan
gelar dokter pendidikan dari Teachers College, Columbia University.
Imogene telah
mengajar di banyak universitas termasuk Universitas Loyola di Chicago, Ohio
State University, dan University of South Florida. Dia juga memiliki banyak
pengalaman keperawatan termasuk keperawatan di rumahsakit, kantor, dokter dan sekolah.
Kerangka
konseptual yang dikembangkan Imogene
melibatkan tiga set berinteraksi sistem. Pada tingkat terkecil adalah sistem
pribadi, terdiri dari individu. Contoh sistem pribadi individu perawat dan
pasien. Tingkat kedua dari sistem sistem interpersonal, atau kelompok. Ini
adalah kelompok umumnya kecil.
Sebuah keluarga
adalah sebuah sistem interpersonal, dan ketika seorang perawat dan pasien
berinteraksi mereka juga merupakan sistem interpersonal. Sistem terbesar adalah
sistem sosial, atau masyarakat. Contoh dari sistem sosial adalah organisasi
keagamaan, universitas, dan rumah sakit.
- THEORY OF GOAL ATTAINMENT (1971)
King mengawali teori
ini melalui studi literatur dalam keperawatan, ilmu-ilmu perilaku terapan,
diskusi dengan beberapa teman sejawat dan menghadiri beberapa konferensi serta
alasan-alasan induktif dan deduktif dari beberapa pemikiran-pemikiran kritis.
Dari informasi yang terkumpul tersebut, kemudian King memformulasikan kedalam
suatu kerangka kerja konseptual (Conceptual Framework) pada tahun 1971. King
mengidentifikasi kerangka kerja konseptual (Conceptual Framework) sebagai
sebuah kerangka kerja sistem terbuka, dan teori ini sebagai suatu pencapaian
tujuan. King mempunyai asumsi dasar terhadap kerangka kerja konseptualnya,
bahwa manusia seutuhnya (Human Being) sebagai sistem terbuka yang secara
konsisten berinteraksi dengan lingkungannya. Asumsi yang lain bahwa keperawatan
berfokus pada interaksi manusia dengan lingkungannya dan tujuan keperawatan
adalah untuk membantu individu dan kelompok dalam memelihara kesehatannya. Kerangka
kerja konseptual (Conceptual Framework) terdiri dari tiga sistem interaksi yang
dikenal dengan Dynamic Interacting Systems, meliputi: Personal systems
(individuals), interpersonal systems (groups) dan social systems (keluarga,
sekolah, industri, organisasi sosial, sistem pelayanan kesehatan, dll).
Asumsi dasar King
tentang manusia seutuhnya (Human Being) meliputi sosial, perasaan, rasional,
reaksi, kontrol, tujuan, orientasi kegiatan dan orientasi pada waktu. Dari
keyakinannya tentang human being ini, King telah menderivat asumsi tersebut
lebih spesifik terhadap interaksi perawat – klien:
1.Persepsi dari perawat dan klien mempengaruhi proses interaksi.
2.Tujuan, kebutuhan-kebutuhan dan nilai dari perawat dan klien mempengaruhi proses interaksi.
3.Individu mempunyai hak untuk mengetahui tentang dirinya sendiri.
4.Individu mempunyai hak untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dan hal tersebut mempengaruhi kehidupan dan kesehatan mereka serta pelayanan masyarakat
5.Profesional kesehatan mempunyai tanggung jawab terhadap pertukaran informasi sehingga membantu individu dalam membuat keputusan tentang pelayanan kesehatannya.
6.Individu mempunyai hak untuk menerima atau menolak pelayanan kesehatan.
7.Tujuan dari profesional kesehatan dan tujuan dari penerima pelayanan kesehatan dapat berbeda.
1.Persepsi dari perawat dan klien mempengaruhi proses interaksi.
2.Tujuan, kebutuhan-kebutuhan dan nilai dari perawat dan klien mempengaruhi proses interaksi.
3.Individu mempunyai hak untuk mengetahui tentang dirinya sendiri.
4.Individu mempunyai hak untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dan hal tersebut mempengaruhi kehidupan dan kesehatan mereka serta pelayanan masyarakat
5.Profesional kesehatan mempunyai tanggung jawab terhadap pertukaran informasi sehingga membantu individu dalam membuat keputusan tentang pelayanan kesehatannya.
6.Individu mempunyai hak untuk menerima atau menolak pelayanan kesehatan.
7.Tujuan dari profesional kesehatan dan tujuan dari penerima pelayanan kesehatan dapat berbeda.
Human being mempunyai
tiga dasar kebutuhan kesehatan yang fundamental :
1. Kebutuhan terhadap informasi kesehatan dan dapat dipergunakan pada saat dibutuhkan.
2. Kebutuhan terhadap palayanan kesehatan bertujuan untuk pencegahan penyakit.
3. Kebutuhan terhadap pelayanan kesehatan yang dibutuhkan ketika individu tidak mampu untuk membantu dirinya sendiri.
Perawat dalam posisinya, membantu: apa yang mereka ketahui, apa yang mereka pikirkan, bagaimana mereka merasakan dan bagaimana mereka melakukan kegiatan untuk memelihara kesehatannya.
1. Kebutuhan terhadap informasi kesehatan dan dapat dipergunakan pada saat dibutuhkan.
2. Kebutuhan terhadap palayanan kesehatan bertujuan untuk pencegahan penyakit.
3. Kebutuhan terhadap pelayanan kesehatan yang dibutuhkan ketika individu tidak mampu untuk membantu dirinya sendiri.
Perawat dalam posisinya, membantu: apa yang mereka ketahui, apa yang mereka pikirkan, bagaimana mereka merasakan dan bagaimana mereka melakukan kegiatan untuk memelihara kesehatannya.
Berdasarkan kerangka
kerja konseptual (Conceptual Framework) dan asumsi dasar tentang human being,
King menderivatnya menjadi teori Pencapaian Tujuan (Theory of Goal Attainment).
Elemen utama dari teori pencapaian tujuan adalah interpersonal systems, dimana
dua orang (perawat-klien) yang tidak saling mengenal berada bersama-sama di
organisasi pelayanan kesehatan untuk membantu dan dibantu dalam mempertahankan
status kesehatan sesuai dengan fungsi dan perannya. Dalam interpersonal systems
perawat-klien berinteraksi dalam suatu area (space). Menurut King intensitas
dari interpersonal systems sangat menentukan dalam menetapkan dan pencapaian
tujuan keperawatan. Dalam interaksi tersebut terjadi aktivitas-aktivitas yang
dijelaskan sebagai sembilan konsep utama, dimana konsep-konsep tersebut saling
berhubungan dalam setiap situasi praktek keperawatan, meliputi:
1. Interaksi, King mendefenisikan interaksi sebagai suatu proses dari persepsi dan komunikasi antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, individu dengan lingkungan yang dimanifestasikan sebagai perilaku verbal dan non verbal dalam mencapai tujuan.
2. Persepsi diartikan sebagai gambaran seseorang tentang realita, persepsi berhubungan dengan pengalaman yang lalu, konsep diri, sosial ekonomi, genetika dan latarbelakang pendidikan.
3. Komunikasi diartikan sebagai suatu proses penyampaian informasi dari seseorang kepada orang lain secara langsung maupun tidak langsung.
4. Transaksi diartikan sebagai interaksi yang mempunyai maksud tertentu dalam pencapaian tujuan. Yang termasuk dalam transaksi adalah pengamatan perilaku dari interaksi manusia dengan lingkungannya.
5. Peran merupakan serangkaian perilaku yang diharapkan dari posisi pekerjaannya dalam sistem sosial. Tolok ukurnya adalah hak dan kewajiban sesuai dengan posisinya. Jika terjadi konflik dan kebingungan peran maka akan mengurangi efektifitas pelayanan keperawatan.
6. Stress diartikan sebagai suatu keadaan dinamis yang terjadi akibat interaksi manusia dengan lingkungannya. Stress melibatkan pertukaran energi dan informasi antara manusia dengan lingkungannya untuk keseimbangan dan mengontrol stressor.
7. Tumbuh kembang adalah perubahan yang kontinue dalam diri individu. Tumbuh kembang mencakup sel, molekul dan tingkat aktivitas perilaku yang kondusif untuk membantu individu mencapai kematangan.
8. Waktu diartikan sebagai urutan dari kejadian/peristiwa kemasa yang akan datang. Waktu adalah perputaran antara satu peristiwa dengan peristiwa yang lain sebagai pengalaman yang unik dari setiap manusia.
9. Ruang adalah sebagai suatu hal yang ada dimanapun sama. Ruang adalah area dimana terjadi interaksi antara perawat dengan klien.
1. Interaksi, King mendefenisikan interaksi sebagai suatu proses dari persepsi dan komunikasi antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, individu dengan lingkungan yang dimanifestasikan sebagai perilaku verbal dan non verbal dalam mencapai tujuan.
2. Persepsi diartikan sebagai gambaran seseorang tentang realita, persepsi berhubungan dengan pengalaman yang lalu, konsep diri, sosial ekonomi, genetika dan latarbelakang pendidikan.
3. Komunikasi diartikan sebagai suatu proses penyampaian informasi dari seseorang kepada orang lain secara langsung maupun tidak langsung.
4. Transaksi diartikan sebagai interaksi yang mempunyai maksud tertentu dalam pencapaian tujuan. Yang termasuk dalam transaksi adalah pengamatan perilaku dari interaksi manusia dengan lingkungannya.
5. Peran merupakan serangkaian perilaku yang diharapkan dari posisi pekerjaannya dalam sistem sosial. Tolok ukurnya adalah hak dan kewajiban sesuai dengan posisinya. Jika terjadi konflik dan kebingungan peran maka akan mengurangi efektifitas pelayanan keperawatan.
6. Stress diartikan sebagai suatu keadaan dinamis yang terjadi akibat interaksi manusia dengan lingkungannya. Stress melibatkan pertukaran energi dan informasi antara manusia dengan lingkungannya untuk keseimbangan dan mengontrol stressor.
7. Tumbuh kembang adalah perubahan yang kontinue dalam diri individu. Tumbuh kembang mencakup sel, molekul dan tingkat aktivitas perilaku yang kondusif untuk membantu individu mencapai kematangan.
8. Waktu diartikan sebagai urutan dari kejadian/peristiwa kemasa yang akan datang. Waktu adalah perputaran antara satu peristiwa dengan peristiwa yang lain sebagai pengalaman yang unik dari setiap manusia.
9. Ruang adalah sebagai suatu hal yang ada dimanapun sama. Ruang adalah area dimana terjadi interaksi antara perawat dengan klien.
BAB III PEMBAHASAN
A. LATAR BELAKANG KEHIDUPAN DAN
PRESTASI YANG DI RAIH IMOGENE KING
Lahir 18 November 1908, di Philadelphia, PA, putri dari Yusuf
Fernandez (anorchestra pemimpin dengan nama Joe Coca) dan Sadie (seorang aktris
dan penari,nama gadis, Brady) Menikah Robert Burton (aktor), tanggal 7 Januari
1935 (meninggal, 1955); menikah Raja Donovan (aktor), 1960 (meninggal, 1987);
anak tiri: dua anak, satu anak perempuan.
Imogene King meraih diploma dalam ilmu keperawatan dari st. John’s
Hospital of Nursing di st. Louis tahun 1945. menjadi perawat kantor, perawat
sekolah, perawat karyawan, dan perawat pribadi. Tahun 1948 menerima Bachelor’s
of Science in Nursing Education dari st. Louis University, meraih gelar Doctor
of Education bidang pendidikandari Teacher’s College, Universitas Columbia di New
York tahun 1961. meraih gelarPh.D, dari Southern Illinois University di tahun
1980.
Tahun
1961-1966, menjabat sebagai associate professor ilmu keperawatan di
Universitas Loyola, Chicago. Dalam rentang waktu tersebut bukunya toward a
theory : general concepts of human behavior dikonseptualisasikan. Antara
1966 dan 1968 menjabat sebagai asisten kepala penelitian Grants Branch, divisi
keperawatan dalam departemen kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan. Dari
tahun 1968-1972 menjabat ssebagai kepal sekolah keperawatan di TheOhio State
University, Columbus.Manuskrip buku pertamanya“Toward a Theory For Nursing:
General Concepts of Human Behaivor” telah dikirimkan ke penerbit dan di
publikasikan 1972 menjabat pada tahun 1971.
Ia kembali ke Chicago tahun segai professor di program
LoyolaUniversity. Tahun 1978-1980 menjabat sebagai kooedinator penelitian
klinik keperawatan di Loyola Medical Center, Departemen Keperawatan. Tahun
1972-1975 menjadi anggota The Defense Advisory Committee on Women in the
Services di departemen pertahanan. Tahun 1980 ia pindah ke Tampa, Florida.
Manuskrip buku keduanya “A Theory For Nursing: System, Cocepts, Process”
dikirimkan ke penerbit bulan Juni 1980 dan di terbitkan tahun 1981.
Dia adalah anggota American Nurse’s Association, the Florida Nurse’s
Assosiation dan beberapa perkumpulan kehormatan dan profesi. Dan menulis buku
ketiganya yang berjudul “Curriculum and Instruction in Nursing”, yang di
terbitkan tahun 1986.
B. SUMBER-SUMBER TEORITIS
King menyatakan dalam bagian pendahuluan Toward a
Theory for Nursing, tujuan dari buku tersebut adalah "untuk mengajukan
kerangka konseptual referensi bagi ilmu perawatan untuk digunakan oleh para
mahasiswa dan pengajar dan juga para peneliti dan praktisi untuk menghidentifikasi
dan menganalisis peristiwa-peristiwa dalam situasi-situasi keperawatan
spesifik. Dalam buku pertamanya ia mengusulkan mengenai sebuah pendekatan untuk
memilih konsep-konsep yang dirasakan menjadi pondasi bagi praktek keperawatan
profesional dan menyajikan suatu proses bagi pengembangan konsep-konsep yang
melembangkan pengalaman-pengalaman dalam lingkungan fisik, psikologi, dan
sosial dalam keperawatan.
Dalam suatu konferensi para ahli teori ilmu keperawatan, ia
menyatakan Sistem Teori dari Ilmu tentang perilaku membawa pengembangan
"dynamic interacting system" Ia menjeleskan dalam sistem ini ada tiga
level operasi yang berbeda yaitu:
1. Individu-individu
2. Kelompok-kelompok
3. Masyarakat
Dalam buku keduanya ia menyatakan jika tujuan perawatan adalah
memperhatikan kesehatan individu-individu dan penanganan kesehatan kelompok,
dan jika seorang menerima premis bahwa manusia merupakan sistem terbuka yang
berinteraksi dengan lingkungan, maka kerangka kerja konseptual ilmu perawatan
harus diorganisasi untuk menghubungkan ide-ide ini.
Konsep-konsep dan
definisi-definisi karyanya digali dari banyak sumber. Yaitu :
1. E. Erikson
2. A.L Gessel
3. Gibson
4. L. Hall
5. A.T. Jersild
6. J. Piaget
7. I. Orlando
8. H. Peplau
9. H. Selve
2. A.L Gessel
3. Gibson
4. L. Hall
5. A.T. Jersild
6. J. Piaget
7. I. Orlando
8. H. Peplau
9. H. Selve
C. PENGGUNAAN BUKTI - BUKTI EMPIRIS
Berkaitan dengan "perception" King
menguji penelitian F.H Allport, K.L Kelley dan K.R Hammond, dan W.H Ittleson
dan H. Cantril dan yang lainnya. Dalam pengembangan definisinya mengenai
"space", R. Sommer dan R. Ardrey's sering di gunakan dan penelitian
B.B Minkley's telah dicatat. Untuk "time" Pekerjaan D. Orem di akui.
Dalam memeriksa "communication", teori-teori dan model-model P.
Watzlawick, J.H Beavin dan D.D Jackson, dan D. Krieger dicatat. Hasil penelitian
oleh J.F Whiting, I. Orlando dan J.Bruner telah diperiksa untuk
informasi"interaction " Dan" transact ion". Teory
pengetahuan J. Dewey, berkaitan denganself- action,dan interaksi dalam
mengetahui dan diketahui, dan penelitian A. Kuhn mengenai transaksi juga
digunakan.
Dia membangun kerangka kerja konseptual yang terdiri sistem tebuka
yang meliputi tiga bagian "kesadaran dinamis kompleks tingkah laku manusia
dalam tingkah laku keperawatan yang membuat formulasi kerangka kerja konseptual
yang mencerminkan sistem personal, interpersonal, dan sosial sebagai domain
keperawatan. Masing-masing dari komponen tersebut menggunakan manusia sebagai
elemen dasar karena sebagai individu, manusia menukar materi, energi, dan
informasi dengan individu lain dan lingkungan. Individu-individu berada dalam
sistem personal. Sistem-sistem intrepersonal, atau kelompok, dibentuk ketika
dua individu atau lebih berinteraksi. Sistem interaksi akhir berisi kelompok
dengan kepentingan dan kepedulian yang sama dalam masyarakat dan di sebut
sebagai sistem sosial.
D. KONSEP UTAMA DAN DEFINISI-DEFINISI
Konsep-konsep
utama dalam teori pencapaian tujuan adalah sebagai berikut :
1. Interaksi
sebagai proses presepsi dan komunikasi antara orang dan lingkungan dan orang
dengan orang, di representasikan oleh perilaku verbal dan nonverbal yang di
arahkan untuk mencapai tujuan.
2. Persepsi
sebagai representasi setiap orang tentang realitas.
3. Komunikasi
sebagai proses pemberian informasi dari satu orang ke orang berikutnya, baik secara
langsung atau tidak langsung.
4. Transaksi sebagai
maksud tujuan interaksi yang membawa kepada pencapaian tujuan.
5.
Peran sebagi seperangkat tingkah laku yang diharapkan
dari orang yang memiliki posisi dalam system sosial,peraturan-peraturan yang
menjelaskan hak-hak dan kewajiban-kewajiban.
6. Stres adalah
tingkatan dinamis dala interaksi antara manusia dengan lingkungan.
7.
Pertumbuhan dan pengembangan sebagai perubahan
terus-menerus dalam diri individu secara selular, molekular, dan
tingkat-tingkat aktivitas perilaku kondosif untuk menolong individu-individu
bergerak menuju kedewasaan.
8. Waktu sebagai
tahapan kejadian- kejadian bergerak menuju ke masa depan.
9.
Tempat sebagai keberadaan di seluruh jarak dan di
tempat yang sama. Waktu merupakan durasi antara kejadian dan yang lain sebagai
pengalaman unik setiap manusia.
E. BENTUK LOGIKA
King mmenunjukan dalam The second Nurse Educatoris bulan Desember
1978, yang mana pengembangan teori di tampilkan dengan menggunakan logika
induksi dan deduksi.
1.
Pribadi (Person)
Asumsi spesifik berhubungan
dengan orang :
a. individu-individu makhluk social
b. individu-individu makhluk ber’sense’
c. individu-individu makhluk rasional
d. individu-individu makhluk perasa
e. individu-individu makhluk pengontrol
f. individu-individu makhluk bertujuan tertentu
g. individu-individu makhluk berorientasi tindakan
h. individu-individu makhluk berorientasi waktu
King menulis
individu-individu memiliki hak mengetahui mengenai diri mereka,hak untuk
berpartisipasi dalam membuat keputusan yang mempengaruhi kehidupannya,
kesehatan mereka dan pelayanan masyarakat dan hak untuk menerim atau menolak
perawatan kesehatan.
2. Kesehatan (Health)
Kesehatan di pandang sebagai bagian dinamik dalam lingkaran
kehidupan. Kesehatan mempengaruhi pengadaptasian terus-menerus terhadap stres.
Didalam lingkungan internal dan eksternal melalui kegunaan optimum
sumber-sumber manusia untuk meraih potensi maksimal bagi kehidupan keseharian.
Kesehatan merupakan fungsi bagi perawat, pasien, psikiater, keluarga dan
interaksi-interaksi lain.
3. Lingkungan (Environment)
King menyatakan ”pemahaman mengenai tata cara manusia berinteraksi
dengan lingkungan mereka untuk mempertahankan kesehatan merupakan inti bagi
perawat”. Pencocokan kehidupan dan kesehatan di pengaruhi oleh interaksi
individu dengan masyarakat, setiap manusia menerima dunia sebagai totalitas
orang dalam membuat transaksi dengan individu dan benda-benda di lingkungan.
F. PENERIMAAN OLEH
KOMUNITAS ILMU PERAWATAN
1. Praktek
Hubungan dalam praktek sangatlah jelas karena profesi keperawatan
merupakan satu fungsi interaksi antara individu, grup, dan lingkungan. Dia
menyatakan teori ”Karena ini abstrak, tidak dapat diterapkan secara langsung
pada praktek keperewatan atau program-program yang konkret dalam ilmu
perawatan”. Pada saat data empiris dapat teridentifikasi, terdefinisikan dan
tergambarkan, maka teori ini berguna dan dapat diaplikasikan dalam
situasi-situasi yang nyata.Teori ini dan GORN (The Goal Oriented Nursing
Record) berguna dalam praktek perawat untuk menyediakan rencana-rencana
individual dan perawatan pada saat menyemangati partisipasi aktif dari klien
dalam fase membuat keputusan. GORN merupakan satu pendekatan dalam keefektifan
dokumen perawatan keperawatan.
2.
Pendidikan
Kerangka berpikir King telah di gunakan di Ohi State University bagi
design kurikulum progam keperawatan dan di tampilkan dai University of Texas
Houston. Konsep-konsep King sangatlah berguna dalam mengembangkan kerangka
berpikir. Berguna dalam pendidikan keperawatan, praktek keperawatan, dan
menjabarkan hipotesa bagi penelitian. Menyediakan alat-alat sistematis sebagai
pandangan profesi perawat,Pengorganisasian tubuh, pengetahuan keperawatan dan
penjelasan keperawatan sebagai disiplin ilmu.
3. Penelitian
Penelitian dapat dibuat dan diadakan untuk menerapkan sistem ini di
unit rumah sakit, diperawatan ambulatri, populasi pasien, untuk masa
sekarang dan masa yang akan datang, komputerisasi dalam merekam system
perawatan kesehatan.
G. PENGEMBANGAN LEBIH LANJUT
Ia menyatakan ”banyak profesi yang memiliki misi
utama dalam menyampaikan pelayanan sosial memasyarakatkan penelitian yang
berkelanjutan untuk menemukan pengetahuan baru yang akan di terapkan untuk
memperbaiki praktek dasar bagi praktek keperawatan adalah pengetahuan,
aktivitasnya di jaga oleh keintelekan dan pengaplikasian intektual yang di
terakan dalam praktek nyata.
H. TINJAUAN KRITIS
1.
Kesederhanaan (Simplicity)
Beberapa definisi konsep dasar kurang jernih. Mengenai stres yang
kurang jelas karena ia menyatakan bahwa stres memiliki konsekuensi positif dan
menyarankan para perawat harus menghapus pembuat stres dari lingkungan rumah
sakit. Dia memberikan contoh pengaruh negatif stres bagi pasien dengan
pencabutan sensor dan overload sensor. King menyatakan bahwa
definisi-definisinya sangatlah jelas dan diturunkan secara konseptual dari
identifikasi karakteristik. Ia menyatakan bahwa kritik-kritik, menyatakan
contoh kegunaan pengetahuan konsep-konsep keperawatan, namun contoh itu
bukanlah definisi konsep. Ia berpikir bahwa kebanyakan kritik tidak berbeda
dengan definisinya dari pembuat stres dan mereka berbeda.
2. Keumuman
(generality)
Keterbatasannya penerapan daerah-daerah keperawatan dimana
pasien-pasien tidak dapat berinteraksi secara kompeten dengan perawat, seperti
bekerja dengan pasien koma, bayi yang baru lahir, dan pasien-pasien psikiatrik.
King memppercayai bahwa kritik menisyaratkan bahwa teorinya akan dialamatkan
kepada setiap orang, peristiwa, dan situasi yang tidak mungkin.
3. Kesesuaianempiris.
Masih dalam tahap-tahap awal, King mengumpulkan data empiris dalam
proses interaksi perawat-pasien yang membawa kepada pencapaian tujuan. Apabila
perawat diajari tujuan dan apabila itu digunakan dalam keperawatan pencapaian
tujuan dapat diukur bersama dengan keefektifan penanganan perawatan. Dan karena
teorinya relatif baru pengujian empiris dan masih dapat dilihat jika terdapat
hubungan diantara konsep-konsep tersebut.
BAB III
PENUTUP
Setelah menguraikan msalah dan semua teori-teori dari Imogene King di atas maka
dapat kami tarik kesimpulan bahwa banyak sekali konsekuensi-konsekuensi yang
bermanfaat dalam praktek keperawatan. Serta sosok seorang Imogene King yang
selalu aktif memberikan pemikiran-pemikiran untuk kemajuan para perawat, agar
menjadi perawat yang professional.
A. KESIMPULAN
1. Agar teori bermanfaat dalam praktek
keperawatan, teori tersbut harus fokus minimalnya terhadap satu ospek proses
perawatan.
2.
Teori Imogene King
memfokuskan kepada fase-fase perencanaan dan implementasi dala proses perawatan.
3.
Perawat dan pasien saling
memikirkan pencapaian tujuan yaitu kesehatan yang di inginkan.
4.
Penelitian sarana-sarana
untuk mencapai tujuan bertransaksi dan meraih tujuan yang sempurna.
B. SARAN
1. Sebagai calon seoran perawat, hendaklah
kita bisa mencontoh teori-teori dari para pencetus teori keperawatan yang telah
ada, khususnya teori Imogene King
2. Dalam penelitian hendaklah dibuat dan
diadakan untuk di terapkan di unit rumah sakit, di perawatan ambulatri,
populasi pasien, untuk masa sekarang & masa yang akan dating, komputerisasi
dalam merekam system perawatan kesehatan.
3. Hubunag dalam praktek sangatlah jelas
karena profesi keperawatan merupan satu fungsi interaksi antara individu, group
dan lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
www,Google.com/ Imogene King/ 29 Agustus 2012
Burn, N. B. & Grove, S. K. (1996). The practice of nursing
research; Conduct, critigue and utilization, Second Edition, Philadelphia; W.B.
Saunders. Co.
Chinn, P. L. & Kramer, M. K. (1995). Theory and nursing a
systematic approach, Fourth Edition, St. Louis; Mosby-Year Book, Inc.
Kozier, B. Et al. (1995). Fundamentals of nursing; concepts,
process, and practice. Fifth Edition, California; Addison Wesley
Tidak ada komentar:
Posting Komentar