Kamis, 30 Agustus 2012

MAKALAH 2


PERKEMBANGAN ILMU BARU TENTANG
KEPERAWATAN IMOGENE KING








Di susun oleh:
KELOMPOK 8 IMOGENE KING



AKADEMI KEPERAWATAN LUMAJANG
2012


KATA PENGANTAR

            Bismillahhirahmanirrohim.
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan kesehatan sehingga kami peserta OPSPEK dapat menyelesaikan tugas OPSPEK Akademi Keperawatan Lumajang dengan baik.
Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada dewan pembimbing yang telah memberikan pengarahan sehingaa kami dapat menyelesaikn tugas ini  dengan baik.
Akhirnya penulis memohon taufiq dan hidayah-Nya semoga penelitian ini dapat berguna bagi semua orang, namun kekurangan pasti ada,untuk itu kritik dan saran sangat saya harapkan.

Lumajang,
29 Agustus 2012








DAFTAR ISI
Kover......................................................................................................................... i
Kata pengantar........................................................................................................... ii
Daftar Isi.................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
  1. Latar belakang................................................................................................
  2. Rumusan masalah...........................................................................................
  3. Tujuan penulisan............................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
      1. Riwayat Hidup King..................................................................................
2. THEORY OF GOAL ATTAINMENT (1971)\........................................
BAB III PEMBAHASAN
            1. Latarbelakang kehidupan IMOGENE KING...........................
            2. Sumber-sumber Teoritis.............................................................................
            3. Penggunaan bukti empiris..........................................................................
            4. Konsep dan definisi...................................................................................
            5. Bentuk Logika...........................................................................................
            6. Penerimaan oleh komunitas perawatan......................................................
            7. Pengembangan lebih lanjut........................................................................
            8. Tinjaun kritis..............................................................................................
BAB IV PENUTUP
  1. Kesimpulan....................................................................................................
  2. Saran..............................................................................................................
Daftar Pustaka...........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

  1. LATAR BELAKANG
Perkembangan keperawatan di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh perkembangan keperawatan secara global. Dengan jelas dapat diamati bahwa secara berkelanjutan keperawatan di Indonesia mengalami perkembangan yang pesat, baik dibidang pendidikan maupun di tatanan praktek keperawatan. Pada masa lalu keperawatan dilakukan lebih berdasarkan intuisi dan tradisi sehingga keperawatan dianggap hanya sebagai kiat tanpa komponen ilmiah dan landasan keilmuan yang kokoh.

Salah satu komponen penting pengembangan disiplin keperawatan adalah riset keperawatan, karena riset keperawatan sangat diperlukan untuk menyelesaikan masalah keperawatan dan mengembangkan atau menvalidasi teori yang sangat dibutuhkan sebagai landasan dalam praktek keperawatan serta pengembangan tubuh ilmu pengetahuan keperawatan (Body of Knowledge).
Masalah yang muncul adalah apabila peneliti kurang tepat dalam menyusun kerangka kerja teori/konsep sesuai dengan variabel yang akan diteliti, sehingga hasil penelitian akan kurang bermakna dalam perkembangan tubuh ilmu pengetahuan keperawatan (Body of Knowledge) dan akan mempengaruhi penerapannya dalam praktek keperawatan.
Untuk menghindari hal tersebut, sebelum suatu teori diterapkan pada praktek keperawatan tertentu dan dipergunakan peneliti sebagai kerangka kerja teori/konsep dari suatu riset keperawatan, sangat perlu terlebih dahulu dilakukan Theory Analysis. Pada dasarnya Theory Analysis mempunyai prosedur antara lain origins, meaning, logical adequacy, usefulness, generalizability, parsimony dan testability yang bertujuan untuk mengetahui kelebihan, keterbatasan dan manfaat dari teori tersebut sehingga dapat dipertimbangkan untuk tambahan pengujian atau validasi.
Dalam tulisan ini mencoba untuk menyajikan hasil analisa Theory of Goal Attainment yang diperkenalkan oleh Imogene M. King pada tahun 1971. Teori pencapaian tujuan merupakan teori yang bersifat terbuka dan dinamis, dengan sembilan konsep utama yang meliputi interaksi, persepsi, komunikasi, transaksi, peran, stress, tumbuh kembang, waktu dan ruang (Marriner, A. 1986).

   2  RUMUSAN MASALAH
        1.    Apakah yang dimaksud dengan model praktik keperawatan dan apakah tujuan teori dan model keperawatan?
        2.    Bagaimanakah karakteristik teori Imogene King tentang keperawatan dan apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi teori keperawatan?
        3.    Bagaimanakah pandangan Imogene King tentang model konsep dan teori keperawatan?


  3. TUJUAN PENELITIAN

1.    Mengetahui model praktik keperawatan dan tujuan teori dan model keperawatan.
2.    Mempengaruhi teori keperawatan.
3.    Mengetahui pandangan Imogene King tentang model konsep dan teori keperawatan.
4.    Mengetahui latar belakang kehidupan dan prestasi-prestasi yang di raih Imogene King.





BAB II TINJAUAN PUSTAKA

  1. Riwayat Hidup
          Imogene  King lahir pada tahun 1923. Dia  lulus dari St John's Hospital School of Nursing tahun 1945 dengan gelar di bidang keperawatan dan memperoleh gelar Bachelor of Science dari St Louis University. Pada tahun 1948 dalam bidang keperawatan mendapat gelar Master of Scienc. Pada tahun 1961. Imogene lulus dengan gelar dokter pendidikan dari Teachers College, Columbia University.
          Imogene telah mengajar di banyak universitas termasuk Universitas Loyola di Chicago, Ohio State University, dan University of South Florida. Dia juga memiliki banyak pengalaman keperawatan termasuk keperawatan di rumahsakit, kantor, dokter dan sekolah.
          Kerangka konseptual yang dikembangkan Imogene melibatkan tiga set berinteraksi sistem. Pada tingkat terkecil adalah sistem pribadi, terdiri dari individu. Contoh sistem pribadi individu perawat dan pasien. Tingkat kedua dari sistem sistem interpersonal, atau kelompok. Ini adalah kelompok umumnya kecil.
          Sebuah keluarga adalah sebuah sistem interpersonal, dan ketika seorang perawat dan pasien berinteraksi mereka juga merupakan sistem interpersonal. Sistem terbesar adalah sistem sosial, atau masyarakat. Contoh dari sistem sosial adalah organisasi keagamaan, universitas, dan rumah sakit.

  1. THEORY OF GOAL ATTAINMENT (1971)
King mengawali teori ini melalui studi literatur dalam keperawatan, ilmu-ilmu perilaku terapan, diskusi dengan beberapa teman sejawat dan menghadiri beberapa konferensi serta alasan-alasan induktif dan deduktif dari beberapa pemikiran-pemikiran kritis. Dari informasi yang terkumpul tersebut, kemudian King memformulasikan kedalam suatu kerangka kerja konseptual (Conceptual Framework) pada tahun 1971. King mengidentifikasi kerangka kerja konseptual (Conceptual Framework) sebagai sebuah kerangka kerja sistem terbuka, dan teori ini sebagai suatu pencapaian tujuan. King mempunyai asumsi dasar terhadap kerangka kerja konseptualnya, bahwa manusia seutuhnya (Human Being) sebagai sistem terbuka yang secara konsisten berinteraksi dengan lingkungannya. Asumsi yang lain bahwa keperawatan berfokus pada interaksi manusia dengan lingkungannya dan tujuan keperawatan adalah untuk membantu individu dan kelompok dalam memelihara kesehatannya. Kerangka kerja konseptual (Conceptual Framework) terdiri dari tiga sistem interaksi yang dikenal dengan Dynamic Interacting Systems, meliputi: Personal systems (individuals), interpersonal systems (groups) dan social systems (keluarga, sekolah, industri, organisasi sosial, sistem pelayanan kesehatan, dll).
Asumsi dasar King tentang manusia seutuhnya (Human Being) meliputi sosial, perasaan, rasional, reaksi, kontrol, tujuan, orientasi kegiatan dan orientasi pada waktu. Dari keyakinannya tentang human being ini, King telah menderivat asumsi tersebut lebih spesifik terhadap interaksi perawat – klien:
1.Persepsi dari perawat dan klien mempengaruhi proses interaksi.
2.Tujuan, kebutuhan-kebutuhan dan nilai dari perawat dan klien mempengaruhi proses interaksi.
3.Individu mempunyai hak untuk mengetahui tentang dirinya sendiri.
4.Individu mempunyai hak untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dan hal tersebut mempengaruhi kehidupan dan kesehatan mereka serta pelayanan masyarakat
5.Profesional kesehatan mempunyai tanggung jawab terhadap pertukaran informasi sehingga membantu individu dalam membuat keputusan tentang pelayanan kesehatannya.
6.Individu mempunyai hak untuk menerima atau menolak pelayanan kesehatan.
7.Tujuan dari profesional kesehatan dan tujuan dari penerima pelayanan kesehatan dapat berbeda.
Human being mempunyai tiga dasar kebutuhan kesehatan yang fundamental :
1. Kebutuhan terhadap informasi kesehatan dan dapat dipergunakan pada saat dibutuhkan.
2. Kebutuhan terhadap palayanan kesehatan bertujuan untuk pencegahan penyakit.
3. Kebutuhan terhadap pelayanan kesehatan yang dibutuhkan ketika individu tidak mampu untuk membantu dirinya sendiri.
Perawat dalam posisinya, membantu: apa yang mereka ketahui, apa yang mereka pikirkan, bagaimana mereka merasakan dan bagaimana mereka melakukan kegiatan untuk memelihara kesehatannya.
Berdasarkan kerangka kerja konseptual (Conceptual Framework) dan asumsi dasar tentang human being, King menderivatnya menjadi teori Pencapaian Tujuan (Theory of Goal Attainment). Elemen utama dari teori pencapaian tujuan adalah interpersonal systems, dimana dua orang (perawat-klien) yang tidak saling mengenal berada bersama-sama di organisasi pelayanan kesehatan untuk membantu dan dibantu dalam mempertahankan status kesehatan sesuai dengan fungsi dan perannya. Dalam interpersonal systems perawat-klien berinteraksi dalam suatu area (space). Menurut King intensitas dari interpersonal systems sangat menentukan dalam menetapkan dan pencapaian tujuan keperawatan. Dalam interaksi tersebut terjadi aktivitas-aktivitas yang dijelaskan sebagai sembilan konsep utama, dimana konsep-konsep tersebut saling berhubungan dalam setiap situasi praktek keperawatan, meliputi:
1. Interaksi, King mendefenisikan interaksi sebagai suatu proses dari persepsi dan komunikasi antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, individu dengan lingkungan yang dimanifestasikan sebagai perilaku verbal dan non verbal dalam mencapai tujuan.
2. Persepsi diartikan sebagai gambaran seseorang tentang realita, persepsi berhubungan dengan pengalaman yang lalu, konsep diri, sosial ekonomi, genetika dan latarbelakang pendidikan.
3. Komunikasi diartikan sebagai suatu proses penyampaian informasi dari seseorang kepada orang lain secara langsung maupun tidak langsung.
4. Transaksi diartikan sebagai interaksi yang mempunyai maksud tertentu dalam pencapaian tujuan. Yang termasuk dalam transaksi adalah pengamatan perilaku dari interaksi manusia dengan lingkungannya.
5. Peran merupakan serangkaian perilaku yang diharapkan dari posisi pekerjaannya dalam sistem sosial. Tolok ukurnya adalah hak dan kewajiban sesuai dengan posisinya. Jika terjadi konflik dan kebingungan peran maka akan mengurangi efektifitas pelayanan keperawatan.
6. Stress diartikan sebagai suatu keadaan dinamis yang terjadi akibat interaksi manusia dengan lingkungannya. Stress melibatkan pertukaran energi dan informasi antara manusia dengan lingkungannya untuk keseimbangan dan mengontrol stressor.
7. Tumbuh kembang adalah perubahan yang kontinue dalam diri individu. Tumbuh kembang mencakup sel, molekul dan tingkat aktivitas perilaku yang kondusif untuk membantu individu mencapai kematangan.
8. Waktu diartikan sebagai urutan dari kejadian/peristiwa kemasa yang akan datang. Waktu adalah perputaran antara satu peristiwa dengan peristiwa yang lain sebagai pengalaman yang unik dari setiap manusia.
9. Ruang adalah sebagai suatu hal yang ada dimanapun sama. Ruang adalah area dimana terjadi interaksi antara perawat dengan klien.






BAB III PEMBAHASAN
A.  LATAR BELAKANG KEHIDUPAN DAN PRESTASI YANG DI      RAIH IMOGENE KING
Lahir 18 November 1908, di Philadelphia, PA, putri dari Yusuf Fernandez (anorchestra pemimpin dengan nama Joe Coca) dan Sadie (seorang aktris dan penari,nama gadis, Brady) Menikah Robert Burton (aktor), tanggal 7 Januari 1935 (meninggal, 1955); menikah Raja Donovan (aktor), 1960 (meninggal, 1987); anak tiri: dua anak, satu anak perempuan.
Imogene King meraih diploma dalam ilmu keperawatan dari st. John’s Hospital of Nursing di st. Louis tahun 1945. menjadi perawat kantor, perawat sekolah, perawat karyawan, dan perawat pribadi. Tahun 1948 menerima Bachelor’s of Science in Nursing Education dari st. Louis University, meraih gelar Doctor of Education bidang pendidikandari Teacher’s College, Universitas Columbia di New York tahun 1961. meraih gelarPh.D, dari Southern Illinois University di tahun 1980.
Tahun 1961-1966, menjabat sebagai associate professor ilmu keperawatan di  Universitas Loyola, Chicago. Dalam rentang waktu tersebut bukunya toward a theory :  general concepts of human behavior dikonseptualisasikan. Antara 1966 dan 1968 menjabat sebagai asisten kepala penelitian Grants Branch, divisi keperawatan dalam departemen kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan. Dari tahun 1968-1972 menjabat ssebagai kepal sekolah keperawatan di TheOhio State University, Columbus.Manuskrip buku pertamanya“Toward a Theory For Nursing: General Concepts of Human Behaivor” telah dikirimkan ke penerbit dan di publikasikan 1972 menjabat pada tahun 1971.
Ia kembali ke Chicago tahun segai professor di program LoyolaUniversity. Tahun 1978-1980 menjabat sebagai kooedinator penelitian klinik keperawatan di Loyola Medical Center, Departemen Keperawatan. Tahun 1972-1975 menjadi anggota The Defense Advisory Committee on Women in the Services di departemen pertahanan. Tahun 1980 ia pindah ke Tampa, Florida. Manuskrip buku keduanya “A Theory For Nursing: System, Cocepts, Process” dikirimkan ke penerbit bulan Juni 1980 dan di terbitkan tahun 1981.
Dia adalah anggota American Nurse’s Association, the Florida Nurse’s Assosiation dan beberapa perkumpulan kehormatan dan profesi. Dan menulis buku ketiganya yang berjudul “Curriculum and Instruction in Nursing”, yang di terbitkan tahun 1986.

B.  SUMBER-SUMBER TEORITIS
            King menyatakan dalam bagian pendahuluan Toward a Theory for Nursing, tujuan dari buku tersebut adalah "untuk mengajukan kerangka konseptual referensi bagi ilmu perawatan untuk digunakan oleh para mahasiswa dan pengajar dan juga para peneliti dan praktisi untuk menghidentifikasi dan menganalisis peristiwa-peristiwa dalam situasi-situasi keperawatan spesifik. Dalam buku pertamanya ia mengusulkan mengenai sebuah pendekatan untuk memilih konsep-konsep yang dirasakan menjadi pondasi bagi praktek keperawatan profesional dan menyajikan suatu proses bagi pengembangan konsep-konsep yang melembangkan pengalaman-pengalaman dalam lingkungan fisik, psikologi, dan sosial dalam keperawatan.
Dalam suatu konferensi para ahli teori ilmu keperawatan, ia menyatakan Sistem Teori dari Ilmu tentang perilaku membawa pengembangan "dynamic interacting system" Ia menjeleskan dalam sistem ini ada tiga level operasi yang berbeda yaitu:
1.      Individu-individu
2.      Kelompok-kelompok
3.      Masyarakat
Dalam buku keduanya ia menyatakan jika tujuan perawatan adalah memperhatikan kesehatan individu-individu dan penanganan kesehatan kelompok, dan jika seorang menerima premis bahwa manusia merupakan sistem terbuka yang berinteraksi dengan lingkungan, maka kerangka kerja konseptual ilmu perawatan harus diorganisasi untuk menghubungkan ide-ide ini.
Konsep-konsep dan definisi-definisi karyanya digali dari banyak sumber. Yaitu :
1. E. Erikson
2. A.L Gessel
3. Gibson
4. L. Hall
5. A.T. Jersild
6. J. Piaget
7. I. Orlando
8. H. Peplau
9. H. Selve

C.  PENGGUNAAN BUKTI - BUKTI EMPIRIS
            Berkaitan dengan "perception" King menguji penelitian F.H Allport, K.L Kelley dan K.R Hammond, dan W.H Ittleson dan H. Cantril dan yang lainnya. Dalam pengembangan definisinya mengenai "space", R. Sommer dan R. Ardrey's sering di gunakan dan penelitian B.B Minkley's telah dicatat. Untuk "time" Pekerjaan D. Orem di akui. Dalam memeriksa "communication", teori-teori dan model-model P. Watzlawick, J.H Beavin dan D.D Jackson, dan D. Krieger dicatat. Hasil penelitian oleh J.F Whiting, I. Orlando dan J.Bruner telah diperiksa untuk informasi"interaction " Dan" transact ion". Teory pengetahuan J. Dewey, berkaitan denganself- action,dan interaksi dalam mengetahui dan diketahui, dan penelitian A. Kuhn mengenai transaksi juga digunakan.
Dia membangun kerangka kerja konseptual yang terdiri sistem tebuka yang meliputi tiga bagian "kesadaran dinamis kompleks tingkah laku manusia dalam tingkah laku keperawatan yang membuat formulasi kerangka kerja konseptual yang mencerminkan sistem personal, interpersonal, dan sosial sebagai domain keperawatan. Masing-masing dari komponen tersebut menggunakan manusia sebagai elemen dasar karena sebagai individu, manusia menukar materi, energi, dan informasi dengan individu lain dan lingkungan. Individu-individu berada dalam sistem personal. Sistem-sistem intrepersonal, atau kelompok, dibentuk ketika dua individu atau lebih berinteraksi. Sistem interaksi akhir berisi kelompok dengan kepentingan dan kepedulian yang sama dalam masyarakat dan di sebut sebagai sistem sosial.

D.  KONSEP UTAMA DAN DEFINISI-DEFINISI
Konsep-konsep utama dalam teori pencapaian tujuan adalah sebagai berikut :
      1.      Interaksi sebagai proses presepsi dan komunikasi antara orang dan lingkungan dan orang dengan orang, di representasikan oleh perilaku verbal dan nonverbal yang di arahkan untuk mencapai tujuan.
       2.      Persepsi sebagai representasi setiap orang tentang realitas.
     3.      Komunikasi sebagai proses pemberian informasi dari satu orang ke orang berikutnya, baik secara langsung atau tidak langsung.
     4.      Transaksi sebagai maksud tujuan interaksi yang membawa kepada pencapaian tujuan.
   5.  Peran sebagi seperangkat tingkah laku yang diharapkan dari orang yang memiliki posisi dalam system sosial,peraturan-peraturan yang menjelaskan hak-hak dan kewajiban-kewajiban.
     6.      Stres adalah tingkatan dinamis dala interaksi antara manusia dengan lingkungan.
   7.  Pertumbuhan dan pengembangan sebagai perubahan terus-menerus dalam diri individu secara selular, molekular, dan tingkat-tingkat aktivitas perilaku kondosif untuk menolong individu-individu bergerak menuju kedewasaan.
     8.      Waktu sebagai tahapan kejadian- kejadian bergerak menuju ke masa depan.
    9.   Tempat sebagai keberadaan di seluruh jarak dan di tempat yang sama. Waktu merupakan durasi antara kejadian dan yang lain sebagai pengalaman unik setiap manusia.

E.  BENTUK LOGIKA
            King mmenunjukan dalam The second Nurse Educatoris bulan Desember 1978, yang mana pengembangan teori di tampilkan dengan menggunakan logika induksi dan deduksi.
     1.      Pribadi (Person)
Asumsi spesifik berhubungan dengan orang :
a.       individu-individu makhluk social
b.      individu-individu makhluk ber’sense’
c.       individu-individu makhluk rasional
d.      individu-individu makhluk perasa
e.       individu-individu makhluk pengontrol
f.        individu-individu makhluk bertujuan tertentu
g.      individu-individu makhluk berorientasi tindakan
h.      individu-individu makhluk berorientasi waktu
King menulis individu-individu memiliki hak mengetahui mengenai diri mereka,hak untuk berpartisipasi dalam membuat keputusan yang mempengaruhi kehidupannya, kesehatan mereka dan pelayanan masyarakat dan hak untuk menerim atau menolak perawatan kesehatan.
      2.      Kesehatan (Health)
Kesehatan di pandang sebagai bagian dinamik dalam lingkaran kehidupan. Kesehatan mempengaruhi pengadaptasian terus-menerus terhadap stres. Didalam lingkungan internal dan eksternal melalui kegunaan optimum sumber-sumber manusia untuk meraih potensi maksimal bagi kehidupan keseharian. Kesehatan merupakan fungsi bagi perawat, pasien, psikiater, keluarga dan interaksi-interaksi lain.
     3.      Lingkungan (Environment)
King menyatakan ”pemahaman mengenai tata cara manusia berinteraksi dengan lingkungan mereka untuk mempertahankan kesehatan merupakan inti bagi perawat”. Pencocokan kehidupan dan kesehatan di pengaruhi oleh interaksi individu dengan masyarakat, setiap manusia menerima dunia sebagai totalitas orang dalam membuat transaksi dengan individu dan benda-benda di lingkungan.

F. PENERIMAAN OLEH KOMUNITAS ILMU PERAWATAN  
      1.      Praktek
Hubungan dalam praktek sangatlah jelas karena profesi keperawatan merupakan satu fungsi interaksi antara individu, grup, dan lingkungan. Dia menyatakan teori ”Karena ini abstrak, tidak dapat diterapkan secara langsung pada praktek keperewatan atau program-program yang konkret dalam ilmu perawatan”. Pada saat data empiris dapat teridentifikasi, terdefinisikan dan tergambarkan, maka teori ini berguna dan dapat diaplikasikan dalam situasi-situasi yang nyata.Teori ini dan GORN (The Goal Oriented Nursing Record) berguna dalam praktek perawat untuk menyediakan rencana-rencana individual dan perawatan pada saat menyemangati partisipasi aktif dari klien dalam fase membuat keputusan. GORN merupakan satu pendekatan dalam keefektifan dokumen perawatan keperawatan.
     2.      Pendidikan
Kerangka berpikir King telah di gunakan di Ohi State University bagi design kurikulum progam keperawatan dan di tampilkan dai University of Texas Houston. Konsep-konsep King sangatlah berguna dalam mengembangkan kerangka berpikir. Berguna dalam pendidikan keperawatan, praktek keperawatan, dan menjabarkan hipotesa bagi penelitian. Menyediakan alat-alat sistematis sebagai pandangan profesi perawat,Pengorganisasian tubuh, pengetahuan keperawatan dan penjelasan keperawatan sebagai disiplin ilmu.
     3.      Penelitian
Penelitian dapat dibuat dan diadakan untuk menerapkan sistem ini di unit rumah sakit, diperawatan ambulatri,  populasi pasien, untuk masa sekarang dan masa yang akan datang, komputerisasi dalam merekam system perawatan kesehatan.


G. PENGEMBANGAN LEBIH LANJUT
            Ia menyatakan ”banyak profesi yang memiliki misi utama dalam menyampaikan pelayanan sosial memasyarakatkan penelitian yang berkelanjutan untuk menemukan pengetahuan baru yang akan di terapkan untuk memperbaiki praktek dasar bagi praktek keperawatan adalah pengetahuan, aktivitasnya di jaga oleh keintelekan dan pengaplikasian intektual yang di terakan dalam praktek nyata.

H. TINJAUAN KRITIS
      1.      Kesederhanaan (Simplicity)
Beberapa definisi konsep dasar kurang jernih. Mengenai stres yang kurang jelas karena ia menyatakan bahwa stres memiliki konsekuensi positif dan menyarankan para perawat harus menghapus pembuat stres dari lingkungan rumah sakit. Dia memberikan contoh pengaruh negatif stres bagi pasien dengan pencabutan sensor dan overload sensor. King menyatakan bahwa definisi-definisinya sangatlah jelas dan diturunkan secara konseptual dari identifikasi karakteristik. Ia menyatakan bahwa kritik-kritik, menyatakan contoh kegunaan pengetahuan konsep-konsep keperawatan, namun contoh itu bukanlah definisi konsep. Ia berpikir bahwa kebanyakan kritik tidak berbeda dengan definisinya dari pembuat stres dan mereka berbeda.
      2.      Keumuman (generality)
Keterbatasannya penerapan daerah-daerah keperawatan dimana pasien-pasien tidak dapat berinteraksi secara kompeten dengan perawat, seperti bekerja dengan pasien koma, bayi yang baru lahir, dan pasien-pasien psikiatrik. King memppercayai bahwa kritik menisyaratkan bahwa teorinya akan dialamatkan kepada setiap orang, peristiwa, dan situasi yang tidak mungkin.
      3.      Kesesuaianempiris.
Masih dalam tahap-tahap awal, King mengumpulkan data empiris dalam proses interaksi perawat-pasien yang membawa kepada pencapaian tujuan. Apabila perawat diajari tujuan dan apabila itu digunakan dalam keperawatan pencapaian tujuan dapat diukur bersama dengan keefektifan penanganan perawatan. Dan karena teorinya relatif baru pengujian empiris dan masih dapat dilihat jika terdapat hubungan diantara konsep-konsep tersebut.












BAB III
PENUTUP

          Setelah menguraikan msalah dan semua teori-teori dari Imogene King di atas maka dapat kami tarik kesimpulan bahwa banyak sekali konsekuensi-konsekuensi yang bermanfaat dalam praktek keperawatan. Serta sosok seorang Imogene King yang selalu aktif memberikan pemikiran-pemikiran untuk kemajuan para perawat, agar menjadi perawat yang professional.

A.  KESIMPULAN
       1.    Agar teori bermanfaat dalam praktek keperawatan, teori tersbut harus fokus minimalnya terhadap satu ospek proses perawatan.
           2.    Teori Imogene King memfokuskan kepada fase-fase perencanaan dan implementasi dala proses perawatan.
         3.    Perawat dan pasien saling memikirkan pencapaian tujuan yaitu kesehatan yang di inginkan.
           4.    Penelitian sarana-sarana untuk mencapai tujuan bertransaksi dan meraih tujuan yang sempurna.

B.   SARAN
   1.    Sebagai calon seoran perawat, hendaklah kita bisa mencontoh teori-teori dari para pencetus teori keperawatan yang telah ada, khususnya teori Imogene King
     2.    Dalam penelitian hendaklah dibuat dan diadakan untuk di terapkan di unit rumah sakit, di perawatan ambulatri, populasi pasien, untuk masa sekarang & masa yang akan dating, komputerisasi dalam merekam system perawatan kesehatan.
     3.    Hubunag dalam praktek sangatlah jelas karena profesi keperawatan merupan satu fungsi interaksi antara individu, group dan lingkungan.








DAFTAR PUSTAKA

www,Google.com/ Imogene King/ 29 Agustus 2012
Burn, N. B. & Grove, S. K. (1996). The practice of nursing research; Conduct, critigue and utilization, Second Edition, Philadelphia; W.B. Saunders. Co.
Chinn, P. L. & Kramer, M. K. (1995). Theory and nursing a systematic approach, Fourth Edition, St. Louis; Mosby-Year Book, Inc.
Kozier, B. Et al. (1995). Fundamentals of nursing; concepts, process, and practice. Fifth Edition, California; Addison Wesley

Tidak ada komentar:

Posting Komentar